IP

Tuesday, September 28, 2010

Suatu Takdir

perjalanan hidup ini
terpahat di Luh Mahfuz
terukir namaku, namamu

takdirku menemukan kita
namun kealpaanku menggores jiwamu

takdirku menyapa dirimu
namun keegoanku menambah lukamu

takdirku menyintai dirimu
namun kebodohanku merobek impianmu

takdirku menjadikan dikau mulia
namun keputusan merubah segala

maaf ku panjatkan
doa ku iringkan
hormat ku titipkan
andai aku tiada dapat menemanimu
andai aku tiada berada di sisimu
memimpin tanganmu
menyapu keringatmu
mendengar rintihanmu
menyerah cinta dan jiwa ragaku
mencurah baktiku
sehingga ke akhirnya
di kala dikau berjuang
pada sebuah kehidupan

Sent by DiGi from my BlackBerry® Smartphone

No comments:

Post a Comment