IP

Friday, April 1, 2011

Pertarungan dalam diri

1:10am
Bedtime story


Pikir dan rasa adalah dua benda dalam jiwa manusia yang berkait rapat. Masalahnya, ada antara kita memiliki pikir dan rasa yang terpisah jauh sehingga sewaktu berpikir, kita tidak merasakan pikiran itu dan tatkala merasakan, kita tidak memikirkan apa yang kita rasakan.

Sebaliknya ada di antara kita yang tidak dapat memahami perasaan sendiri maupun orang lain. Kita hanya menggunakan pikiran sebagai dasar penentuan ucapan atau tindakan yang akan kita keluarkan tanpa mempertimbangkan unsur perasaannya.

Keseimbangan antara pikir dan rasa diperlukan untuk membangun jiwa dan tindakan yang tepat. Dominasi pikir dengan mudah memerangkap kita masuk ke dalam sikap atau tindakan membenarkan diri tanpa mempedulikan pada perasaan orang lain.

Sebaliknya, dominasi rasa akan membuat kita sukar memahami apa yang sedang terjadi dengan diri kita dan menyebabkan kita terumbang-ambing oleh ombak emosi.

Orang yang dikuasai rasa akan menganggap orang tidak mengertinya. Orang ini sentiasa membalut hatinya yang terluka namun gagal melihat kenapa ada orang melukainya atau apakah memang orang melukainya.

Ketidakseimbangan antara pikir dan rasa menciptakan jarak atau negatif dengan orang. Kita akan merasa tidak selesa bersama orang yang hanya peduli dengan perasaannya dan tidak mampu melihat apa yang membuat kita bertindak seperti itu. Kita pun tidak akan suka bersama orang yang tidak dapat melihat tindakannya. Perbezaan ini menjauhkan orang dari sesamanya dan membuatkan orang buta terhadap realiti.

Merasakan yang kita pikirkan dan memikirkan yang kita rasakan adalah keseimbangan yang perlu dan layak kita perjuangkan. Makin keduanya terpaut, makin besar celah jiwa yang tercipta dan makin sering dosa menyelinap masuk.

Sent by DiGi from my BlackBerry® Smartphone

No comments:

Post a Comment