Senja ini mentari menyinar malu,
Ku lihat langit,
Terhampar luas kebiruan,
Ku renung lagi,
sehingga terlakar wajahmu di dada awan...
saat ini,
Ku terkenang kisah suka dan duka kita,
Sepanjang mengikat tali persaudaraan,
Terlalu banyak cubaan yang datang,
Betapa Pencipta mengatur setiap takdiran,
Dengan cukup teratur dan teliti,
Tiada perkara yang sia-sia menimpa diri,
Kecuali semuanya punya hikmah dari Yang Esa...
Duhai angin,
Sampaikan padanya,
agar sabar dan tabah menghadapi hidup,
Kerana erti sebenar hidup ini,
Dalam erti 'memberi' bukan menerima...
Pelangi,
Ingin ku ukir warna indah itu dalam hidupmu,
Agar sentiasa mewarnai jejak langkahmu,
Namun ku sedari,
Hujan jua adakalanya akan turun,
Dan menghilangkan seri pelangi itu...
Oleh itu ku ingin jadi seperti bulan,
Bila muncul menyinarkan,
Bila sembunyi tidak menghilang,
Ia ada di balik awan,
Cuma kadang-kadang tidak perasan,
akan erti sebenar sebuah kehidupan...
Doaku cuma satu,
moga kita kan terus kuat,
menghadapi gelombang ujian,
kerana itulah sebenarya ukuran iman,
untuk kembali kepadaNya dengan jiwa yang tenang...
Sent by DiGi from my BlackBerry® Smartphone
Cinta adalah keabadian dan kenangan adalah hal terindah yang pernah dialami. Siapa pun pandai menghayati cinta tapi tiada siapa yg pandai menilai cinta kerana cinta bukan objek yg boleh di lihat oleh mata kasar. Sebaliknya cinta hanya dapat ditilik melalui hati dan perasaan.
Monday, July 11, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
saya follow...
-
-
-
-
-
Pilihan raya PBT, siapa untung siapa rugi4 years ago
-
-
-
spageti..11 years ago
-
2012......iam back12 years ago
-
Demi masa12 years ago
-
-
-
-
No comments:
Post a Comment